https://maros.times.co.id/
Berita

Kemenag Tegaskan Pendidikan Islam Harus Jawab Krisis Global

Selasa, 30 Desember 2025 - 16:55
Kemenag Tegaskan Pendidikan Islam Harus Jawab Krisis Global Menag Nasaruddin Umar pada acara R&D on Islamic Education Ditjen Pendis 2025. (FOTO: Fahmi/TIMES Indonesia)

TIMES MAROS, JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan bahwa pendidikan Islam harus bertransformasi agar mampu menjawab krisis global yang ditandai perubahan cepat, ketidakpastian, hingga tantangan etika teknologi.

Penegasan tersebut disampaikan Menag Nasaruddin Umar dan Menko PMK Pratikno dalam kegiatan Review and Design on Islamic Education Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Tahun 2025 yang digelar Kementerian Agama pada Selasa (30/12/2025).

“Umat seperti apa yang lahir di masa depan sangat ditentukan oleh kurikulum hari ini. Kurikulum adalah penentu arah peradaban,” kata Menag Nasaruddin Umar dalam sambutannya. 

Menag menekankan pentingnya kurikulum berbasis cinta dan ekoteologi sebagai fondasi pendidikan Islam masa depan. Menurutnya, kurikulum harus mendorong pergeseran dari formalitas ke substansi, dari cara pandang antroposentris ke kesadaran ekologis, serta dari keberagamaan yang kaku menuju keberagamaan yang membebaskan.

“Agama tidak boleh menjadi penjara kreativitas. Agama adalah kompas moral yang membimbing manusia agar kreatif, beradab, dan bertanggung jawab,” ujarnya.

Melalui tampilan video, Menko PMK Pratikno menilai dunia saat ini berada dalam era VUCA—volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity—yang diperparah oleh disinformasi, kecerdasan buatan, dan manipulasi teknologi seperti deep fake.

Ia mengingatkan bahwa kejayaan Islam klasik lahir dari visi jangka panjang yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan nilai spiritual. “Ilmuwan Muslim tidak hanya menerjemahkan ilmu, tetapi menciptakan pengetahuan baru. Kuncinya integrasi sains dan etika,” kata Pratikno.

Menurutnya, Islam kini berada di persimpangan: menjadi solusi moral global atau ditinggalkan karena dianggap tidak relevan. “Di sinilah pendidikan Islam dan UIN harus tampil sebagai pusat etika teknologi berbasis nilai Islam,” tegasnya.

Pratikno menyoroti tantangan etika teknologi modern, mulai dari bias algoritma AI hingga surveillance capitalism. Ia mendorong penguatan kurikulum STREAM Plus—Science, Technology, Religion, Engineering, Arts, Mathematics, ditambah Sport—untuk membangun generasi yang sehat, berkarakter, dan kompetitif.

“Teknologi harus melayani manusia, bukan sebaliknya. Inovasi harus berpihak pada keadilan dan martabat manusia,” ujarnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amien Suyitno menjelaskan bahwa R&D dalam forum ini berarti Review and Design, bukan Research and Development. Kegiatan ini, kata dia, menjadi proses refleksi strategis untuk mengevaluasi capaian dan merancang masa depan pendidikan Islam.

“Tiga agenda utama kita adalah mini-tour pendidikan Islam masa depan, kajian future studies, dan peluncuran Peta Jalan Pendidikan Islam,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa pendidikan Islam harus melahirkan insan unggul secara akademik sekaligus memiliki kepekaan sosial dan karakter kuat.

Melalui forum ini, Kementerian Agama menegaskan arah pendidikan Islam yang terintegrasi antara ilmu dan nilai, profesionalisme dan etika. Targetnya, lulusan pendidikan Islam mampu berperan sebagai insinyur AI yang humanis, dokter beretika, hingga pemimpin teknologi yang bertanggung jawab.

“Kita ingin pendidikan Islam menjadi motor kebangkitan peradaban Islam abad ke-21,” pungkas Menag Nasaruddin Umar. (*) 

Pewarta : Ahmad Nuril Fahmi
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Maros just now

Welcome to TIMES Maros

TIMES Maros is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.