Berita

Presiden RI Jokowi: KIT Batang akan Serap Tenaga Kerja dan Buka Peluang Investasi

Rabu, 21 April 2021 - 21:24
Presiden RI Jokowi: KIT Batang akan Serap Tenaga Kerja dan Buka Peluang Investasi Presiden RI Jokowi saat mendapat penjelasan tentang pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Jawa Tengah, Rabu (21/4/2021)(FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)

TIMES MAROS, BATANGPresiden RI Jokowi (Joko Widodo) mengatakan pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang) di Jawa Tengah secara keseluruhan seluas 4.300 hektar dan saat ini hampir selesai seluas 450 hektar dan siap digunakan untuk investasi berkaitan dengan teknologi.

"Saya berharap segera dapat dibangun dan bisa dipakai untuk dapat menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya serta membuka peluang seluas-luasnya, sehingga juga ada arus modal masuk atau capital inflow pada Negara kita untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional kita," kata Presiden saat meninjau pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Jawa Tengah, Rabu (21/4/2021).  

jokowi bPresiden RI Jokowi saat meninjau lokasi pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Jawa Tengah, Rabu (21/4/2021)(FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)

Dalam peninjauan itu, Jokowi didampingi Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 

Turut hadir dalam kunjungan itu, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Industri dan Lingkungan PUPR Endra S, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY Satrio Sugeng Prayitno, Kepala BBWS Permali Juana Muhammad Adek Rizaldi, Kepala Balai Permukiman Wilayah (BPPW) Jateng Cakra Nagara, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa III Mulya Permana.

Presiden penerima Greatest Honorary Award 2020 Anugerah TIMES Indonesia (ATI) ini menegaskan, pembangunan KIT Batang merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam mewujudkan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19, juga sebagai pengembangan kawasan ekonomi baru di wilayah Batang khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya.

Dalam mendukung percepatan pengembangan KIT Batang, Kementerian PUPR RI secara terpadu telah memulai pembangunan infrastruktur dasar seperti konektivitas, air baku dan air minum, pengelolaan sampah dan sanitasi serta penyediaan perumahan melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono mengatakan dalam proses pembangunan infrastruktur KIT Batang diharapkaan semaksimal mungkin memanfaatkan tenaga kerja lokal dan produk dalam negeri.

"Pembangunan infrastruktur yang menggunakan dana APBN harus menggunakan produk dalam negeri, atau kalaupun produk dari luar, harus punya pabrik di sini,” tegas Menteri Basuki. 

Infrastruktur yang dibangun di antaranya pembangunan simpang susun akses menuju KIT Batang yang terhubung dengan Jalan Tol Batang-Semarang. Akses KIT Batang dibangun sepanjang 3,1 km dengan anggaran Rp 450 miliar, progresnya saat ini 49%. Kemudian pembangunan jalan kawasan 1A sepanjang 4 km dan Jembatan Kali Mata Air sepanjang 120 meter dengan biaya Rp 185 miliar. Kontraktor pelaksana proyek PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan progres fisik 45%. 

Dukungan konektivitas juga dilakukan dengan membangun jalan kawasan Ruas 1B sepanjang 3,6 km dan Jembatan Kali Kembar sepanjang 80 meter. Infrastruktur ini dibangun dengan biaya APBN sebesar Rp 163 miliar dengan kontraktor PT PP-MO (KSO) sesuai kontrak pekerjaan Desember 2020-Juni 2021. 

jokowi cIlustrasi pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Jawa Tengah (FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR RI)

Di bidang Sumber Daya Air, Kementerian PUPR RI melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Ditjen SDA menyiapkan pembangunan Bendung Singai Urang seluas 29,32 m3  dan Bendung Kedung Langgar seluas 142 hektar untuk memenuhi kebutuhan air baku serta penanganan drainase di 4 titik, yakni Mata Air sepanjang 400 meter, Brontok 770 meter, Pelabuan 861 meter, dan Pesanggrahan 100 meter. Progres fisik pembangunan drainase sudah mencapai 8%. 

Di lokasi KIT Batang, Kementerian PUPR RI juga menyiapkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu berkapasitas 35 ton/hari, Sistem Penyediaan Air Minun (SPAM) berkapasitas 285 liter/detik, dan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) berkapasitas 18.000 m3/hari. 

Kementerian PUPR RI juga membangun 10 tower Rumah Susun (Rusun) bagi pekerja di kawasan KIT Batang setinggi 5 lantai dengan  luas 5.735 m2 dengan kapasitas 257 orang per tower. Kehadiran Rusun yang lokasinya dekat dengan tempat kerja diharapkan dapat  memberikan nilai efisiensi tinggi bagi para pekerja. (*)

Pewarta :
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Maros just now

Welcome to TIMES Maros

TIMES Maros is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.